Selasa, 04 Desember 2012

SIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP HAM DI INDONESIA



SIKAP DAN TINDAKAN AS TERHADAP HAM YANG ADA DI INDONESIA

Asher Brown, siswa kelas 8 (setara kelas dua SMP di Indonesia) di Hamilton Middle School. Brown bunuh diri 22 September lalu karena tidak tahan diolok-olok sebagai ‘gay’ oleh teman-teman sekolahnya. Dia bertubuh kecil, dan gayanya memang agak ‘melambai’ seperti perempuan.  Hingga saat ini sekolah tetap menyanggah pernah menerima keluhan, atau laporan dari Asher Brown seputar aksi bullying atas dirinya.Saat ini kasus bullying di AS sendiri sangat mengkhawatirkan. Bullying bukan hanya dialami oleh anak usia sekolah, namun sudah begitu mengurat akar hingga ke lingkungan kerja. Bullying merupakan salah satu bentuk nyata pelanggaran HAM yang membudaya di AS.Diskriminasi di AS mash begitu mengurat akar. Tak bisa kita pungkiri bahwa mash ada diskriminasi ras dan agama di AS. Sedikit banyaknya, orang-orang kulit hitam masih dipandang sebagai masyarakat yang kelasnya dibawah orang kulit putih. Agama islam disana juga begitu didiskriminasi. Sehingga wanita yang berkerudung disana seringkali dipandang sinis, dan birokrasi yang berbelit ketika seorang muslim hendak memasuki wilayah amerika.Berangkat ke masalah yang lebih kompleks mengenai HAM di AS, mari kita bicara mengenai nasib tahanan di AS. Bahkan Amerika dinilai sebagai negara yang telah banyak merusak kerangka hukum internasional berkaitan dengan penegakan HAM dengan sangsi yang mengarah pada penyiksaan dan diberlakukan dalam penjara-penjara AS baik di dalam maupun diluar wilayah AS. Pihak Amnesty Internasional telah mencatat bahwa penganiayaan telah menjadi ‘tuhan’ di penjara-penjara AS yang ada di Irak, Afganistan, Guantanamo, dan ditempat-tempat lain.
Invasi Irak juga cukup mencoreng wajah AS sebagai peri pelindung HAM. Alih-alih menggaungkan perang terhadap teroris, AS justru menunjukkan mental terorisnya dengan meluluh lantakkan satu negara dengan serangan rudal, bom, dan missil, mengorbankan sekitar 1.297.997 jiwa rakyat sipil mulai dari lansia hingga anak-anak yang tak berdosa dan menyebabkan sekitar enam juta orang mengungsi dari tanah kelahirannya dan mengalami kesulitan hidup yang tak tertanggungkan demi mengkhatamkan rezim Saddam Hussein yang mereka nilai sebagai ancaman bagi keamanan dunia dan demi pencarian senjata pemusnah massal yang menurut kabar burung dimiliki Irak, hanya saja hingga saat ini tidak terbukti kebenarannya.Bahkan di dalam negeri sendiri, di Indonesia, sesungguhnya juga tengah merasakan dampak kesewenangan HAM yang dilakukan oleh AS. Sementara pemerintah AS sibuk memprihatinkan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, tanpa menyadari bahwa sesungguhnya mereka justru biang dari segala pelanggaran HAM di Pulau Emas Hitam tersebut. PT. Freeport milik AS, tengah membangun tirani kerajaan perusahaannya diatas tanah Papua dengan menguras habis hasil bumi Papua dan sengaja membiarkan masyarakatnya terbelakang.
Komentar :
                Setiap manusia atau makhluk hidup memiliki hak untuk memilih,hak untuk berpendapat dan hak untuk melakukan apa saja.Dengan diberlakukannya sifat dan tindakan yang dilakukan oleh AS yang semena-mena terhadap masyarakat papua dengan menguras habis hasil bumi papua itu malah membuat masyarakat papua menjadi sengsara.Dan itu menunjukkan bahwa Indonesia masih bisa di kuasai oleh AS.Sebaiknya, AS harus menyadari bahwa yang mereka lakukan itu tidak baik karena sama saja mereka merenggut kebahagiaan orang lain dan itu sangat tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar