SIKAP DAN TINDAKAN AS TERHADAP HAM YANG ADA DI INDONESIA
Asher Brown, siswa kelas 8 (setara kelas dua SMP di Indonesia) di Hamilton
Middle School. Brown bunuh diri 22 September lalu karena tidak tahan
diolok-olok sebagai ‘gay’ oleh teman-teman sekolahnya. Dia bertubuh kecil, dan
gayanya memang agak ‘melambai’ seperti perempuan. Hingga saat ini sekolah
tetap menyanggah pernah menerima keluhan, atau laporan dari Asher Brown seputar
aksi bullying atas dirinya.Saat ini kasus bullying di AS sendiri
sangat mengkhawatirkan. Bullying bukan hanya dialami oleh anak usia sekolah,
namun sudah begitu mengurat akar hingga ke lingkungan kerja. Bullying merupakan
salah satu bentuk nyata pelanggaran HAM yang membudaya di AS.Diskriminasi di AS
mash begitu mengurat akar. Tak bisa kita pungkiri bahwa mash ada diskriminasi
ras dan agama di AS. Sedikit banyaknya, orang-orang kulit hitam masih dipandang
sebagai masyarakat yang kelasnya dibawah orang kulit putih. Agama islam disana
juga begitu didiskriminasi. Sehingga wanita yang berkerudung disana seringkali
dipandang sinis, dan birokrasi yang berbelit ketika seorang muslim hendak
memasuki wilayah amerika.Berangkat ke masalah yang lebih kompleks mengenai HAM
di AS, mari kita bicara mengenai nasib tahanan di AS. Bahkan Amerika dinilai
sebagai negara yang telah banyak merusak kerangka hukum internasional berkaitan
dengan penegakan HAM dengan sangsi yang mengarah pada penyiksaan dan
diberlakukan dalam penjara-penjara AS baik di dalam maupun diluar wilayah AS.
Pihak Amnesty Internasional telah mencatat bahwa penganiayaan
telah menjadi ‘tuhan’ di penjara-penjara AS yang ada di Irak, Afganistan,
Guantanamo, dan ditempat-tempat lain.
Invasi Irak juga cukup
mencoreng wajah AS sebagai peri pelindung HAM. Alih-alih menggaungkan perang
terhadap teroris, AS justru menunjukkan mental terorisnya dengan meluluh
lantakkan satu negara dengan serangan rudal, bom, dan missil, mengorbankan
sekitar 1.297.997 jiwa rakyat sipil mulai dari lansia hingga anak-anak yang tak
berdosa dan menyebabkan sekitar enam juta orang mengungsi dari tanah
kelahirannya dan mengalami kesulitan hidup yang tak tertanggungkan demi
mengkhatamkan rezim Saddam Hussein yang mereka nilai sebagai ancaman bagi
keamanan dunia dan demi pencarian senjata pemusnah massal yang menurut kabar
burung dimiliki Irak, hanya saja hingga saat ini tidak terbukti kebenarannya.Bahkan
di dalam negeri sendiri, di Indonesia, sesungguhnya juga tengah merasakan
dampak kesewenangan HAM yang dilakukan oleh AS. Sementara pemerintah AS sibuk
memprihatinkan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, tanpa menyadari bahwa
sesungguhnya mereka justru biang dari segala pelanggaran HAM di Pulau Emas
Hitam tersebut. PT. Freeport milik AS, tengah membangun tirani kerajaan perusahaannya
diatas tanah Papua dengan menguras habis hasil bumi Papua dan sengaja
membiarkan masyarakatnya terbelakang.
Komentar :
Setiap manusia atau makhluk hidup memiliki
hak untuk memilih,hak untuk berpendapat dan hak untuk melakukan apa saja.Dengan
diberlakukannya sifat dan tindakan yang dilakukan oleh AS yang semena-mena
terhadap masyarakat papua dengan menguras habis hasil bumi papua itu malah
membuat masyarakat papua menjadi sengsara.Dan itu menunjukkan bahwa Indonesia masih
bisa di kuasai oleh AS.Sebaiknya, AS harus menyadari bahwa yang mereka lakukan
itu tidak baik karena sama saja mereka merenggut kebahagiaan orang lain dan itu
sangat tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar